Oleh Ivan Hermawan
Di musim hujan, mencuci kadang menjadi momok lantaran sering terpikir bahwa toh nantinya akan kotor lagi. Apalagi kalau baru habis cuci mobil, hujan turun. Namun, kotoran yang dibiarkan pun akan meninggalkan flek bahkan jamur. Pada akhirnya kita akan merogoh kocek lebih untuk cuci detailing ataupun poles dengan harga yang sangat mahal berkisar Rp 300.000-500.000.
Cuci uap pun hadir menjawab permasalahan tersebut. Dengan harga yang tak semahal detailing atau poles yakni hanya Rp 150.000, proses ini mampu mengangkat flek hingga ke sudut-sudut yang tak tersentuh air. Fadhel Dwi Juliarto, Chief Manager Clean n Clean (CNC) pun menjelaskan mengenai proses mencuci menggunakan uap air tersebut.
"Partikel uap air itu lebih kecil dari air biasa, dengan keunggulan itu uap akan mampu membersihkan hingga ke lokasi yang tersulit sekalipun," ujar Fadhel. Dengan mesin Optima Steamer yang didistribusikan oleh PT Menara Lestari Bersama, air akan diolah di dalam mesin tersebut untuk menjadi uap.
Optima Steamer menggunakan mesin diesel untuk mengolah 20 liter air agar menjadi uap yang akan disemburkan melalui nozzle. Kami pun menguji mesin penyembur uap tersebut untuk mencuci Toyota Kijang Innova sebagai media tes yang memang telah dibiarkan dalam kondisi banyak flek karena tersiram hujan.
Cara mencuci yang dilakukan para kru CNC pun terbilang unik. Setiap kru memegang nozzle penyemprot uap dan microfiber cloth. Mereka bekerja secara bersama-sama sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mencuci dan membersihkan dengan detail lebih singkat dari proses detailing. Para pekerja di CNC melakukan pembersihan pun dengan cara yang berbeda, nozzle diarahkan langsung ke sisi yang ingin dibersihkan lalu langsung dibersihkan dengan microfibre cloth.
"Air yang kami gunakan ini pun berbeda yakni pure water," ungkap Fadhel. Hal itu menurutnya untuk mengurangi kemungkinan timbulnya bakteri dan mengurangi kemungkinan timbulnya jamur.
Urutan proses mencucinya pun diawali dari sektor roda yakni ban dan pelek. Uap panas dengan suhu lebih dari 135 derajat Celcius pun disemprotkan dengan tekanan 86-116 psi dengan posisi yang sangat dekat dengan pelek. Tujuannya menurut Fadhel adalah untuk mengangkat kotoran yang menempel di pelek.
"Pelek itu tingkat kekotorannya pasti lebih tinggi dibandingkan bodi mobil, karena pelek berada paling dekat dengan permukaan jalan," papar Fadhel. Setelah roda, pencucian pun dilanjutkan ke seluruh bagian bodi, utamanya di lekukan garis bodi dan sambungan panel yang berpotensi rawan melekat flek.
Ramah Kendaraan
Keunggulan lain dari proses mencuci menggunakan uap adalah tidak menggunakan sampo cuci mobil atau bahan kimia lainnya. Lalu bagaimana bisa mencuci tanpa memakai sampo?
Dijelaskan Fadhel, uap dengan tekanan yang sangat tinggi dengan partikelnya yang sangat kecil mampu mengangkat kotoran tanpa bantuan bahan kimia. Seperti tidak menggunakan sampo, maka risiko warna mobil rusak karena kualitas sampo yang buruk akan sirna.
Tak hanya itu, jumlah air yang digunakan untuk mencuci satu kendaraan pun ternyata tidak lebih banyak dari proses cuci konvensional. Untuk satu kali pencucian, hanya dibutuhkan 5 liter air yang untuk membersihkan seluruh mobil.
Hal itu ternyata bisa dilakukan lantaran nozzle yang digunakan oleh mesin tersebut memang sudah didesain khusus untuk menyemprotkan uap dengan kuantitas yang efisien.
Membersihkan Interior
Siapa sangka ternyata uap yang digunakan juga dapat membersihkan interior. Seperti dasbor, laci, kompartemen, hingga jok dengan berbagai material pun bisa dibersihkan.
"Ketika menggunakan uap untuk membersihkan interior, maka tingkat kelembaban yang dipilih adalah uap kering," imbuh Fadhel. Saat uap disemburkan ke interior dengan bahan yang dapat menyerap air, maka kadar kelembaban uap yang disemburkan dikurangi.
Ditambahkan Fadhel, membersihkan interior dengan uap akan mensterilisasi dan menyegarkan udara di dalam kabin. Hal itu dapat terjadi lantaran bakteri yang bersarang di jok ataupun panel-panel yang tak terjangkau air, dapat tersembur uap panas oleh alat ini.
Sumber: Autoblid
Di musim hujan, mencuci kadang menjadi momok lantaran sering terpikir bahwa toh nantinya akan kotor lagi. Apalagi kalau baru habis cuci mobil, hujan turun. Namun, kotoran yang dibiarkan pun akan meninggalkan flek bahkan jamur. Pada akhirnya kita akan merogoh kocek lebih untuk cuci detailing ataupun poles dengan harga yang sangat mahal berkisar Rp 300.000-500.000.
Cuci uap pun hadir menjawab permasalahan tersebut. Dengan harga yang tak semahal detailing atau poles yakni hanya Rp 150.000, proses ini mampu mengangkat flek hingga ke sudut-sudut yang tak tersentuh air. Fadhel Dwi Juliarto, Chief Manager Clean n Clean (CNC) pun menjelaskan mengenai proses mencuci menggunakan uap air tersebut.
"Partikel uap air itu lebih kecil dari air biasa, dengan keunggulan itu uap akan mampu membersihkan hingga ke lokasi yang tersulit sekalipun," ujar Fadhel. Dengan mesin Optima Steamer yang didistribusikan oleh PT Menara Lestari Bersama, air akan diolah di dalam mesin tersebut untuk menjadi uap.
Sela-sela panel yang haram disemprot air juga bisa dibersihkan dengan uap
Uap panas bertekanan tinggi mengangkat kotoran dengan lebih cepat
Kotoran di kolong mobil pun lebih mudah dibersihkan
Optima Steamer menggunakan mesin diesel untuk mengolah 20 liter air agar menjadi uap yang akan disemburkan melalui nozzle. Kami pun menguji mesin penyembur uap tersebut untuk mencuci Toyota Kijang Innova sebagai media tes yang memang telah dibiarkan dalam kondisi banyak flek karena tersiram hujan.
Cara mencuci yang dilakukan para kru CNC pun terbilang unik. Setiap kru memegang nozzle penyemprot uap dan microfiber cloth. Mereka bekerja secara bersama-sama sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mencuci dan membersihkan dengan detail lebih singkat dari proses detailing. Para pekerja di CNC melakukan pembersihan pun dengan cara yang berbeda, nozzle diarahkan langsung ke sisi yang ingin dibersihkan lalu langsung dibersihkan dengan microfibre cloth.
"Air yang kami gunakan ini pun berbeda yakni pure water," ungkap Fadhel. Hal itu menurutnya untuk mengurangi kemungkinan timbulnya bakteri dan mengurangi kemungkinan timbulnya jamur.
Cuci mobil menggunakan uap mempersingkat waktu pencucian
Penyemprotan bisa menjangkau celah sempit
Tak ada proses 'mencuci' dengan sampo
Urutan proses mencucinya pun diawali dari sektor roda yakni ban dan pelek. Uap panas dengan suhu lebih dari 135 derajat Celcius pun disemprotkan dengan tekanan 86-116 psi dengan posisi yang sangat dekat dengan pelek. Tujuannya menurut Fadhel adalah untuk mengangkat kotoran yang menempel di pelek.
"Pelek itu tingkat kekotorannya pasti lebih tinggi dibandingkan bodi mobil, karena pelek berada paling dekat dengan permukaan jalan," papar Fadhel. Setelah roda, pencucian pun dilanjutkan ke seluruh bagian bodi, utamanya di lekukan garis bodi dan sambungan panel yang berpotensi rawan melekat flek.
Noda lumpur yang melekat di pelek terangkat dengan mudah
Membersihkan hingga ke bagian terdetail
Proses pencucian dengan uap pun tak lagi menggunakan sabun atau bahan kimia
Ramah Kendaraan
Keunggulan lain dari proses mencuci menggunakan uap adalah tidak menggunakan sampo cuci mobil atau bahan kimia lainnya. Lalu bagaimana bisa mencuci tanpa memakai sampo?
Dijelaskan Fadhel, uap dengan tekanan yang sangat tinggi dengan partikelnya yang sangat kecil mampu mengangkat kotoran tanpa bantuan bahan kimia. Seperti tidak menggunakan sampo, maka risiko warna mobil rusak karena kualitas sampo yang buruk akan sirna.
Tak hanya itu, jumlah air yang digunakan untuk mencuci satu kendaraan pun ternyata tidak lebih banyak dari proses cuci konvensional. Untuk satu kali pencucian, hanya dibutuhkan 5 liter air yang untuk membersihkan seluruh mobil.
Hal itu ternyata bisa dilakukan lantaran nozzle yang digunakan oleh mesin tersebut memang sudah didesain khusus untuk menyemprotkan uap dengan kuantitas yang efisien.
Interior pun tak luput dari pembersihan dengan uap
Karpet pun dibersihkan dengan uap
Membersihkan Interior
Siapa sangka ternyata uap yang digunakan juga dapat membersihkan interior. Seperti dasbor, laci, kompartemen, hingga jok dengan berbagai material pun bisa dibersihkan.
"Ketika menggunakan uap untuk membersihkan interior, maka tingkat kelembaban yang dipilih adalah uap kering," imbuh Fadhel. Saat uap disemburkan ke interior dengan bahan yang dapat menyerap air, maka kadar kelembaban uap yang disemburkan dikurangi.
Ditambahkan Fadhel, membersihkan interior dengan uap akan mensterilisasi dan menyegarkan udara di dalam kabin. Hal itu dapat terjadi lantaran bakteri yang bersarang di jok ataupun panel-panel yang tak terjangkau air, dapat tersembur uap panas oleh alat ini.
Sumber: Autoblid
Tidak ada komentar