Oleh Rasantika M. Seta
Tahukah Anda, dapur yang sering dipergunakan sebagai ruang mengolah makanan itu ternyata juga merupakan sumber bibit penyakit. Nah lo, bagaimana solusinya?
Langkah utama jelas, rawat dan bersihkan dapur setiap saat. Ini tidak hanya merawat dan membersihkan ruangan, tetapi juga soal perawatan perabotan dapurnya.
Pada dapur, kuman penyakit biasa bersembunyi di daerah lembap. Misalnya, pada lubang pembuangan air pada sink .
Sink berdesain terbaru biasanya memiliki saringan untuk mencegah kotoran masuk ke dalam pipa pembuangan. Pada saringan ini biasanya mengendap kotoran sisa cucian piring. Di sinilah jutaan kuman bersarang. Jadi, untuk mengurangi penyebaran kuman penyakit, selalu bersihkan sink dan jaga agar kondisi lubang pembuangan selalu bersih dan kering. Jika perlu, bilas sink menggunakan disinfektan setelah proses mencuci selesai.
Cara lain yang juga dapat dilakukan adalah mendesain dapur dengan lebih seksama. Pilihlah material yang memiliki tingkat porositas paling rendah. Misalnya, melapis meja dapur dengan material HPL atau akrilik. Kedua material ini terbuat dari bahan sintetis dan memiliki porositas rendah.
Soal desain, ciptakan desain yang tidak memiliki minim sudut-sudut pertemuan antarmaterial. Sudut-sudut pertemuan antarmaterial ini biasanya berada pada area sekitar kompor tanam, sudut meja dapur dengan dinding, dan pada area tepi sink. Area-area seperti ini hendaknya dibuat sedikit melengkung sehingga mudah meminimalisasi jumlah kotoran yang bersarang dan relatif mudah dibersihkan.
Foto: Hendra Nizwar
Tidak ada komentar