ShutterstockIlustrasi
YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat 18 titik rawan kecelakaan lalu lintas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Titik-titik tersebut tersebar di lima kabupaten/kota.
Direktur Lalu Lintas Polda DI Yogyakarta Komisaris Besar Bambang Pristiwanto mengatakan, di Sleman terdapat lima lokasi jalan tikungan yang gelap (tanpa lampu penerangan) dan merupakan kawasan titik lelah para pemudik. Lima titik tersebut adalah jalan Yogya-Magelang Km 10-13, jalan Wates, Gamping Km 8-10, Jalan Lingkar Utara Km 7-12, dan jalan Yogya-Solo Km 7-10.
Kondisi serupa juga terjadi di kawasan Kulon Progo, khususnya di ruas jalan Tambak, Triharjo, Dalangan-Toyan, Wates, Sukoreno-Dudukan, Sentolo, dan Jalan Demen, Temon. Sementara itu, di Bantul, situasi seperti ini ada di jalan Bantul, Melikan Lor, Jalan Srandakan Bajang, Wijirejo, Pandak, dan Jalan Parangtritis. Kemudian untuk daerah Gunungkidul di jalan Wonosari Km 2-7, jalan Karangmojo-Semin, dan Jalan Semanu-Ponjong.
"Di ruas-ruas jalan tersebut perlu dipasang lampu penerangan karena, selain gelap, di titik-titik inilah para pengendara mengalami kelelahan," ucapnya, Selasa (14/8/2012) di Yogyakarta.
Selain di empat kabupaten tersebut, di Kota Yogyakarta juga terdapat tiga titik rawan kecelakaan, meliputi Jalan Kusumanegara, Jalan Jenderal Sudirman, dan jalan Magelang. Di tiga ruas jalan ini, arus kendaraan begitu padat, semerawut, dan para pengendara terbiasa menyerobot jalur.
Menurut Bambang, lalu lintas di sekitar DI Yogyakarta secara terus-menerus akan dipantau baik secara langsung maupun melalui kamera CCTV. Regional Traffic Management Center (RTMC) Polda DI Yogyakarta akan memantau arus lalu lintas di 15 lokasi.
"Masyarakat bisa memantau arus lalu lintas secara online di lima belas titik lokasi tersebut," kata dia.
Tidak ada komentar