Warisan Budaya yang Dikemas Modern di Museum Wayang.
Jakarta - Wayang menjadi salah satu benda warisan budaya Indonesia yang wajib dilestarikan. Untuk menarik minat pengunjung, Museum Wayang di Kota Tua Jakarta mengemasnya dengan modern namun tak kehilangan rasa aslinya. Yuk intip!
Gereja
ini masih digunakan hingga tahun 1733. Di bagian dalam gedung, terdapat
taman terbuka yang berisi prasasti makam. Ini adalah makam para
petinggi Belanda di Batavia yang dimakamkan di sini. Makam tersebut kini
sudah dipindah, namun prasasti tersebut masih ada. detikTravel yang
menyambangi museum ini beberapa waktu kerap melihat pengunjung yang
berfoto di depan prasasti-prasasti tersebut.
Di sini juga
terdapat koleksi wayang yang lengkap. Tak hanya dari dalam negeri,
koleksi juga berasal dari luar negeri termasuk China dan Kamboja. Salah
satu karya masterpiece yang ada di sini adalah Wayang Perdjoeangan atau
Wayang revolusi. Wayang karya Raden Mas Sayid ini mengisahkan revolusi
dalam karya seni wayang. Tidak berbentuk tokoh-tokoh legenda,
wayang-wayang ini berbentuk sosok-sosok revolutor beserta musuhnya.
Wayang Golek (Shafa/detikTravel)
Ada
lebih dari 4.000 buah wayang yang bersemayam di sini. Semua itu
dipajang rapi di lantai satu dan lantai dua. Bagi pengunjung terutama
anak-anak yang ingin mengetahui info, bisa datang ke mesin informasi di
dekat loket tiket. Karena interaksi yang menarik dari penjelasan, banyak
anak kecil yang berlama-lama di depan mesin informasi untuk mengenal
mengenai wayang lebih dalam.
Tidak jauh dari mesin informasi,
berdiri belasan patung wayang setinggi hampir 2 meter. Wayang-wayang
tersebut terlihat indah dan gagah karena dibuat dengan aksesoris lengkap
dan cantik. Di sebelah patung, terdapat sepotong penjelasan lengkap
mengenai patung tersebut.
Salah satu wayang yang terlihat unik (Shafa/detikTravel)
Sebelah kanan ruangan terdapat lorong
menanjak terbuat dari kayu yang membawa pengunjung ke lantai dua. Kiri
dan kanannya dipenuhi dengan koleksi wayang yang dipajang di dalam kaca.
Banyak turis luar negeri yang berlama-lama mengamati detil wayang.
Di
lantai dua, berkumpullah wayang-wayang dari dalam dan luar negeri. Ada
yang terlihat menyeramkan, ada juga yang menggemaskan. Deret lemari kaca
berisi wayang-wayang kecil dan tipis bisa ditemui di sayap kanan
ruangan. Sedangkan di sayap kiri, terdapat koleksi dari luar negeri yang
bisa diamati satu-satu.
Wayang yang berasal dari China (Shafa/detikTravel)
Tidak ada komentar