inilah.com/Dewa Putu Sumerta
INILAH.COM, Denpasar - Ketua Tim Peneliti dari Balai Arkeologi Denpasar I Wayan Suantika menyatakan, benda purbakala yang baru Selasa (23/10/2012) kemarin sore ditemukan dan saat ini sedang terus digali diberi nama Situs Penatih.
"Pemberian nama ini dilakukan berdasarkan lokasi tempat di mana candi tersebut ditemukan," ujar Suantika, saat ditemui di lokasi penggalian penemuan candi di Banjar Saba, Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Rabu (24/10/2012).
Suantika mengaku sampai saat ini tim dari Balai Arkeologi Denpasar terus melakukan penggalian. Seluruh kekuatan diterjunkan dengan jumlah sekitar 22 orang dan dibagi dalam 2 shif. Jumlah ini terdiri dari 4 orang tenaga peneliti dan 4 tenaga yang diperbantukan dari benda Kantor Benda Purbakala Provinsi Bali. "Untuk sementara kami belum melibatkan masyarakat dalam penggalian agar bisa dikontrol prosesnya," ujarnya.
Dari ciri batu cadas yang digunakan, hampir bisa dipastikan jika candi tersebut adalah candi Hindu. Perkiraan ini dilihat dari bentuk bangunan yang tidak seperti bangunan di Pura yang baru ada setelah abad ke 14 masehi. Belum ada referensi baku soal penemuan candi tersebut namun dari struktur batu cadas yang digali, diperkirakan jika candi tersebut adalah peninggalan abad 14 masehi atau sekitar 600 tahun yang lalu.
"Perkiraan ini juga bisa dilihat dari bahan batu padas, kemudian pada batu padas ini ada lapisan penguat, lapisan ini ada pada abad ke 13 dan 14," imbuh Suantika.
Suantika mengaku hingga saat ini petugas sudah menggali di tiga titik mulai dari selatan hingga utara dan penggalian tersebut harus melewati beberapa bangunan rumah milik Ida Rsi Bhujangga Wisnawa Gandha Kusuma, seorang pemimpin spiritual agama Hindu. Namun dari penggalian di tiga titik tersebut, para penggali belum menemukan ujung candi baik di utara maupun di selatan. Dari struktur batu dengan kedalaman mendekati 2,5 meter tersebut diketahui jika batu cadas tersebut merupakan fundasi dari kaki candi.
Suantika menyampaikan bahwa penggalian di tiga titik tersebut terpaksa dilakukan petugas mengingat panjang penggalian tidak bisa diteruskan akibat beberapa bangunan yang belum bisa dilakukan. Dari tiga titik tersebut bisa ditarik garis lurus dan diduga kuat jika bangunan tersebut masih merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Sampai saat ini, jumlah batu yang berhasil diangkat keluar sebanyak 22 batang, dengan panjang 120 cm, lebar 40 x 40 cm berbentuk balok dengan pinggir rapi tertata. Tim Peneliti dari Balai Arkeologi Denpasar akan terus melakukan penggalian sambil melihat perkembangan lebih lanjut. [mvi]
Sumber
Tidak ada komentar