Ilustrasi (Science Daily)
Jakarta - Kehamilan adalah sebuah momen yang banyak ditunggu orang. Namun ketika mengemudi, wanita hamil sering kali menemui kendala. Tapi untuk para wanita hamil yang aktif, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan.
Dipaparkan Kepolisian Republik Indonesia lewat akun facebook mereka, dalam keadaan hamil wanita sering menemui keterbatasan dalam beraktivitas, termasuk pada saat mengemudi. Tak jarang pada akhirnya kaum wanita memutuskan untuk tidak mengemudi sendiri karena kekhawatirannya akan berbagai hal.
Padahal pada hakikatnya tak ada larangan bagi seseorang wanita hamil untuk mengemudi. Sejauh dilakukan dengan benar dan terukur, mengemudi mobil tetap bisa dilakukan. Pembatasan aktivitas mengemudi, di isyaratkan hanya pada kondisi kehamilan tua.
Berikut tips mengemudi bagi wanita hamil dari Divisi Humas Mabes Polri.
Penggunaan Seat Belt
Banyak wanita hamil khawatir menggunakan seat belt di saat mengemudi. Alasannya, seat belt yang menekan perut tidak aman bagi cabang bayi, padahal pendapat ini sesungguhnya tak terbukti, bahkan fakta berbicara lain. Universitas Michigan, AS yang melakukan penelitian pada 57 kasus kecelakaan, menemukan bahwa seat belt mengurangi akibat fatal pada kandungan hingga 84 persen.
Sebuah simulasi menunjukkan, pemakaian seat belt pada ibu hamil yang mengemudi, mampu mencegah benturan antara perut dengan lingkar kemudi di saat terjadi tabrakan frontal yang bisa berakibat fatal terhadap kandungan. Sedang pada kasus tabrakan belakang, seat belt mencegah benturan yang kedua akibat proses re – bound.
Pemakaian seat belt pada ibu hamil memang membuatnya tidak seleluasa pengemudi yang tidak hamil. Untuk mengurangi ketidaknyaman tersebut, perhatikan posisi seat belt. Bagian seat belt yang melintang, sebaiknya diarahkan dibagian bawah hingga tidak langsung menekan perut. Sedangkan bagian yang menyilang, diarahkan tetap melalui bagian atas bahu dan dada.
Posisi Duduk
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penyetelan jok pada saat mengemudi. Para ahli mensyaratkan, jarak antara perut dengan lingkar kemudi minimal 16 inci atau sekitar 25 cm. Dengan catatan, kedua kaki tetap bisa menjangkau atau mengoperasikan pedal – pedal.
Posisi duduk disaat mengemudi disarankan rileks dan sesantai mungkin untuk menjaga agar sirkulasi darah tetap lancar. Hal ini, terutama yang berhubungan dengan sirkulasi darah pada kaki. Bila terasa ada gejala kram atau kesemutan, jangan ragu menepi. Gunakan waktu beberapa saat untuk merenggangkan kedua kaki.
Tidak ada komentar