Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Urgensi Pendidikan bagi Sebuah Bangsa
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Pendidikan adalah lini penting dalam kehidupan sebuah bangsa. Pendidikan sebagai fondasi kemajuan sebuah bangsa. Pendidikan membekali ilmu pengetahuan bagi peserta didik, mengembangkan potensi mereka, dan sarana transfer nilai.

Belajar dari negara-negara, sekelas Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang, menurut studi yang dilakukan oleh Philip Kotler dan kawan-kawan dalam Soedijarto (2008), kemajuan yang mereka capai saat ini dimulai dari pembangunan infrastruktur meliputi infrastruktur fisik, teknologi, sumber daya manusia (SDM), dan kewirausahaan.

Adapun pembangunan SDM adalah melalui proses pendidikan. Tanpa pembangunan sumber daya manusia dalam sebuah negara, kata Harbison dan Myers, maka negara tersebut tidak akan dapat mengembangkan apa pun, baik sistem politik modern, rasa kesatuan bangsa, maupun kemakmuran.

Pentingnya pendidikan bagi pembangunan suatu bangsa pada abad ke-20 dan ke-21, menurut Soedijarto, dianut oleh para pemimpin negara, seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Korea Selatan, dan China, di mana negara tersebut merdeka setelah Indonesia.

Para pemimpin China pasca Mao Zedong, terutama Deng Xiaoping, misalnya, sangat menekankan pentingnya pendidikan dan kemudian hal tersebut benar-benar dilaksanakan. Kemudian, apabila kita melihat realita saat ini, maka tak mengherankan jika kemudian China hampir bisa menaklukkan negeri super power sekelas Amerika Serikat (AS).

Dalam majalah Economist September 2006, disebutkan bahwa negara-negara yang masuk ke dalam sepuluh besar ekonomi dunia pada tahun 2005 adalah Amerika Serikat, Jepang, Jerman, China, Inggris, Perancis, Italia, Kanada, Spanyol, Brasil.

Peringkat negara China hampir mendekati AS. China di peringkat 4, sedangkan AS masih pada posisinya di peringkat pertama. Akan tetapi, apa yang terjadi kemudian, di tahun 2040? Berdasarkan prediksi yang ada, maka diperoleh daftar sepuluh negara yang masuk ke dalam sepuluh besar ekonomi dunia. Antara lain, China, AS, India, Jepang, Meksiko, Rusia, Brasil, Jerman, Inggris, Perancis.

Dari paparan di atas, maka dapat diketahui bahwa China menduduki peringkat pertama, mengalahkan AS. Tak heran, prediksi tersebut kemungkinan akan terwujud. Ini disebabkan lini pendidikan sangat diperhatikan oleh Pemerintah China. Pada tahun 1990-1991, China menghasilkan sarjana IPA dan teknik sebanyak 200.000, sedangkan pada tahun 2004, China telah mencetak lulusan sarjana lebih dari 500.000 sarjana.

Ika Feni Setiyaningrum
Mahasiswa FMIPA UNY
Karangmalang 
Yogyakarta
Sumber

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply