Select Menu

ads2

Slider

Featured Post (Slider)

Rumah - Interior

Recent Comments

Kesehatan

Social Icons

google plus facebook linkedin

Artikel Popular

Portfolio

Motivasi Kerja

Travel

Performance

Cute

My Place

Motivasi Kerja

Racing

Videos

» » Puasa Malah Makin Gendut? Ini Penyebabnya
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama


Makan banyak saat berbuka bisa bikin gemuk (Foto: Boldsky)

BERDASARKAN hasil penelitian, 5 hingga 10 persen orang yang berpuasa mengalami kenaikan berat badan. Apakah Anda salah satunya? Yuk, kita cari tahu penyebabnya.
  
"Sudah ada penelitian yang menyebutkan bahwa saat puasa 5 hingga 10 orang mengalami kenaikan berat badan. Ini dikarenakan mereka tidak menjalankan puasa seperti yang disyaratkan," ujar Dr. Ari Fahrial Syam, Praktisi Klinis, RSCM, saat dihubungi Okezone, Kamis (19/7/2012).
  
Berikut paparan Dokter Ari, penyebab meningkatnya berat badan saat berpuasa selama bulan Ramadan:  

Budaya balas dendam  

Syarat puasa yang dimaksud adalah, lanjut Ari, menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesederhanaan dan tidak berlebih-lebihan.
  
"Pada bulan Ramadan, puasa dimaksudkan untuk menahan nafsu dalam diri, tidak hanya lapar dan haus, tapi juga dari dalam diri kita. Tapi yang ada, saat berbuka, ada budaya balas dendam. Berbuka puasa dengan menu mewah yang berlebih-lebihan. Padahal, syarat puasa juga menahan nafsu-nafsu tersebut," jelasnya.
  
Budaya balas dendam, papar Ari, adalah penyebab mengapa saat bulan puasa banyak orang yang mengalami kenaikan berat badan.  

Terlalu banyak makan dan minum saat berbuka  

"Saat berbuka makan terlalu banyak, makan-makanan yang berkolesterol, lemak tinggi, minum yang manis-manis terlalu banyak, itu salah satunya budaya balas dendam. Banyak juga yang jadi lebih malas bergerak. Harusnya kan jalani aktivitas seperti biasa saja," paparnya.  

Malas bergerak  

Ari menghimbau kepada seluruh masyarakat yang menjalankan ibadah puasa. Agar bisa mendapatkan hikmah sehat dari berpuasa, lakukanlah puasa Ramadan tanpa budaya balas dendam dan melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa.
  
"Selama melakukan puasa Ramadan, aktivitas sehari-hari tetap dilakukan dan bahkan tidur sepanjang hari dengan alasan berpuasa tidak dianjurkan baik secara medis maupun secara agama," kata Ari.
  
Ari mengimbuhkan, malas bergerak membuat seseorang menjadi lebih banyak tidur dan otomatis kurang aktivitas gerak. Sedangkan saat berbuka makannya banyak. Umumnya, menu berbuka tinggi karbohidrat dan lemak.
  
"Selama puasa Ramadhan selain melaksanakan ibadah wajib, masyarakat yang melaksanakan puasa Ramadan tetap dianjurkan untuk menambah ibadah sunat termasuk Sholat. Malam hari diisi oleh sholat tarawih ada yang 11 raka’at ada yang 23 rakaat," tutupnya. (ina)(tty)


Sumber

About Unknown

Beritabuzz.blogspot.com merupakan salah satu divisi pengembangan Portal Online Pengetahuan Umum dari Kios Buku Gema (Gemar Membaca)™.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply