BADAN Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil memvisualisasikan peta panas matahari yang terlihat seperti lukisan terkenal Vincent Van Gogh.
Teknik visualisasi merupakan salah satu metode NASA untuk melihat siklus pemanasan dan pendinginan di permukaan matahari selama 12 jam.
Setiap piksel gambar berisi banyak informasi tentang perubahan suhu dan menawarkan petunjuk untuk mekanisme yang mendorong suhu dan pergerakan atmosfer (Corona) matahari.
"Sesuatu yang penting, dan sering kurang dihargai, segi ilmu pengetahuan terletak dalam memutuskan bagaimana mengubah data dengan angka mentah menjadi berguna, informasi dimengerti - melalui grafik dan gambar," kata juru bicara NASA.
"Teknik visualisasi tersebut diperlukan untuk segala sesuatu seperti membuat peta orbit planet berdasarkan pengukuran malam," tambahnya.
Peta tersebut divisualisasikan oleh Nicholeen Viall, seorang ilmuwan di Pusat Penerbangan Ruang Angkasa Goddard milik NASA.
Viall menggunakan citra resolusi tinggi yang disediakan oleh Solar Dynamics Observatory NASA. Ia menggabungkan cahaya dalam 10 panjang gelombang yang berbeda.
Kombinasi warna menunjukkan apakah daerah sekitar matahari terjadi pemanasan atau pendinginan selama 12 jam. Warna merah, kuning dan oranye, menunjukkan daerah itu dingin.
Karena sebagian besar foto-foto yang diambil dengan eksposur lambat itu menunjukkan pendinginan matahari, Viall menyimpulkan bahwa hal itu mempunyai panas dalam sebuah semburan yang cepat, kemudian mendingin secara perlahan.
"Setiap jenis pemanas stabil di seluruh Corona akan muncul dalam gambar Viall, sehingga ia menyimpulkan bahwa pemanasan harus cepat dan impulsif - begitu cepat sehingga tidak muncul dalam gambar itu," kata juru bicara NASA tersebut. (dailymail/Wrt3)
Tidak ada komentar