Cokelat
REPUBLIKA.CO.ID, Memasuki bulan Ramadhan, ada baiknya kita memaknai segalanya dengan wajar. Menurut spesialis internist dan gastroenterologist, dr Ari Fahrial Syam, kewajaran itu setidaknya tecermin dari menu makanan yang dipilih.
Menu yang sebaiknya dipilih untuk sahur dan berbuka adalah yang kandungannya memenuhi kecukupan gizi dan nutrisi yang diperlukan tubuh, yakni kombinasi antara karbohidrat, protein, vitamin, dan serat serta air putih yang cukup.
Selain itu, dianjurkan agar mereka yang berpuasa mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka dengan yang manis. "Sahur terlalu dini juga justru kurang baik karena perut akan kosong lebih cepat sehingga tubuh kekurangan cadangan energi untuk beraktivitas," katanya.
Selain perlu memenuhi kecukupan gizi, sejumlah makanan disarankan tidak menjadi bagian dari menu, terutama saat sahur. Cokelat dan keju, misalnya, merupakan dua makanan yang perlu dihindari. Hal itu dikarenakan kandungan lemak dalam cokelat dan keju mampu memperlambat proses pengosongan perut.
Secara normal, jelas Ari, perut manusia akan mulai dikosongkan pada pagi hari. "Sekitar jam sembilan atau sepuluh." Mengonsumsi cokelat dan keju saat sahur menyebabkan proses pengosongan tersebut terhambat sehingga perut akan menyimpan semua yang dimakan dalam waktu yang lebih lama.
Akibatnya, perut akan terasa penuh dan kemudian diikuti rasa mual. "Pencernaan yang terganggu kemudian membuat makanan tersebut kembali naik dan akhirnya harus dimuntahkan," kata Ari.
Lebih dari itu, Ari mengingatkan bahwa faktor eksternal berupa kebersihan turut mempermudah umat Islam menjalankan ibadah puasa yang sehat. Upaya preventif untuk menjaga tubuh tetap sehat selama berpuasa adalah membiasakan diri mencuci tangan setiap kali akan bersentuhan dengan makanan. "Ini akan memperkecil penyebarluasan kuman melalui apa yang kita makan," tandasnya.
Tidak ada komentar