ilustrasi - beritamanado.com
Sisihkan 10 % lebih dulu untuk tabungan dan kelolalah dengan baik untuk keperluan bermanfaat.
Berapa besar THR yang Anda terima? Berapa pun besar THR Anda, kalau
tidak dikelola dengan baik, tentu akan habis begitu saja tanpa sisa.
THR memang hanya diberikan sekali menjelang hari raya dari tempat para
karyawan bekerja. Jumlahnya bervariasi, mulai dari satu bulan gaji atau
lebih, bahkan ada juga yang tidak sampai satu bulan gaji.
Menurut Prita Hapsari Ghozie, CEO & Chief Financial Planner ZAP
Finance, sumber keborosan utama pada bulan puasa adalah 'lapar mata'
saat berbelanja untuk berbuka dan juga kebutuhan memberikan bingkisan
lebaran untuk rekan kerja maupun para pekerja di rumah.
"Salah satu cara yang paling ampuh dalam menyiasatinya adalah dengan
membuat anggaran dan menyiapkannya dalam amplop terpisah. Anda hanya
akan membuka amplop hanya pada saatnya. Jadi, kalau persediaan uang di
amplop menipis, maka tidak ada pilihan selain berhemat," katanya dalam
diskusi Sun Life 'Mengatur Keuangan yang Baik Selama Ramadan dan Lebaran' di Jakarta, belum lama ini.
Lebih lanjut Prita mengingatkan, sebagian THR yang diterima juga
disisihkan untuk memberi- kan ‘jatah' khusus kepada orang-orang yang
telah membantu kita.
Prioritas pertama antara lain memberikan THR kepada para pekerja di
rumah seperti pembantu rumah tangga, sopir, pengasuh anak, dan mereka
yang telah membantu kita melakukan pekerjaan rumah tangga saat kita
bekerja di kantor.
"Bila kita mendapat THR dari tempat bekerja, mereka yang bekerja untuk
kita juga berhak lho mendapatkan THR," ujar Prita mengingatkan.
Priotitas kedua tentu saja menyiapkan makanan Lebaran. Bagi yang masih
memiliki orangtua atau saudara dekat di kampung halaman, maka anggaran
untuk mudik wajib disisihkan. Jangan lupa masukkan juga biaya oleh-oleh
dan bantuan untuk sanak saudara.
"Namun, tidak perlu memaksakan diri. Bila dananya tidak ada, maka Anda
dapat mengirimkan saja bantuan dana melalui transfer atau wesel. Mudik
ke kampung halaman bisa ditunda untuk liburan berikutnya. Selain bebas
dari kemacetan, umumnya harga kamar penginapan pun lebih murah saat
musim sepi," saran Prita.
Untuk lebih berhemat, urusan penampilan pun tidak harus membeli pakaian
baru, aksesori, dan hal-hal lain yang sifatnya kemewahan.
"Bila terpaksa harus membeli, prioritaskan untuk keperluan anak-anak
karena mereka sulit mengerti bila tidak mendapat barang baru," ujarnya.
Satu hal yang penting dilakukan, jangan habiskan seluruh uang gaji dan THR hanya untuk kebutuhan jangka pendek.
Sisihkan minimal 10% untuk tujuan keuangan yang akan jatuh tempo dalam 1
tahun sampai 3 tahun mendatang dan minimal 5% untuk investasi masa
depan.
Setiap penghasilan yang diterima, termasuk THR, harus dapat disisihkan untuk zakat atau kegiatan sosial lain sebesar 2,5%, assurance
dalam bentuk dana darurat, dan kebutuhan proteksi yakni minimal 5%
untuk membangun dana darurat serta 5% untuk membayar premi asuransi.
Sedangkan untuk present consumption
atau keperluan hidup saat ini (kebutuhan jangka pendek) sebaiknya tidak
lebih dari 60%, future spending atau tujuan keuangan jangka menengah
dan investment yaitu investasi masa depan, paling tidak 15% dari
penghasilan.
"Kalau Anda masih punya cicilan utang maka porsinya jangan lebih dari
30%. Jika ada maka yang dikorbankan adalah biaya hidup bulanan," pungkas
Prita.
Tidak ada komentar