Getty Images/B. Sporrer
Menikmati kesendirian bisa mengusir depresi serta keluhan fisik yang akibatkan olehnya.
KOMPAS.com - Bayangkan satu hari Anda habiskan sendirian. Mengerikan atau takut merasa kesepian? Mmm.., mungkin saja benar. Tapi sebenarnya ada banyak hal positif yang bisa Anda lakukan saat sendirian selain timbul perasaan kesepian, bosan atau pikiran-pikiran menakutkan yang mengganggu. Begini caranya menikmati "me time" dengan maksimal dan sehat bagi Anda.
1. Isi Ulang
Bukan hanya pulsa atau galon minum Anda yang perlu secara rutin diisi
ulang. Anda pun perlu memberi waktu pada diri buat memulihkan stres.
Berada di sekitar orang lain bisa memicu stres, lho. Ada banyak yang
perlu Anda lakukan buat teman, keluarga, suami bahkan pacar.
Mendengarkan keluh kesah mereka, menolong mereka mengerjakan sesuatu,
hingga menyiapkan kebutuhan mereka. Semua itu, belum lagi ditambah
tuntutan pekerjaan. Pernahkah terbesit dalam pikiran Anda bahwa selama
ini Anda hanya berbuat untuk orang disekitar tanpa memikirkan diri
sendiri? Tidak ada yang salah dengan hal itu, sama sekali tidak, tapi
sebagai manusia ada batas toleransi yang bisa meledak. Momen sendirian
memberi Anda waktu untuk memulihkan diri dari stres.
Ilmuwan YouBeauty David Sbarra Ph.D., yang merupakan ahli tentang realtionship mengatakan
"Menghabiskan waktu sendirian dapat memberikan setiap orang kesempatan
memulihkan energi yang tersedot keluar darinya disebabkan tuntutan
kehidupan sehari-hari."
Kalau penjelasan itu belum cukup bagi
Anda, sebuah studi yang dilakukan oleh Reed Larson dan Meery Lee di
University of Illinois menemukan bahwa orang dengan nyaman sendirian
umumnya memiliki tingkat depresi, penyakit fisik lebih sedikit dari yang
tidak. Selain itu mereka lebih puas dengan kehidupan secara
keseluruhan.
2. Membangun motivasi
"Kemampuan kita untuk melawan godaan, membuat pilihan yang bijak dan
mengendalikan perilaku seperti otot," kata Sbarra. "Harus terus dilatih
berulang kali agar kuat atau akan terus melemah."
Jika Anda
selalu gagal dalam mengatur pola makan yang benar, menahan godaan untuk
mengemil, berbelanja, mungkin saja semua itu disebabkan pertahanan diri
yang telah menyusut.
Contoh, setelah seharian yang melelahkan
dan menguras tenaga serta emosi Anda, akan dengan mudah Anda tergoda
buat menikmati sekotak es krim atau berbelanja sebagai terapi. Ini yang
dinamakan pertahanan diri yang menyusut.
Frustasi, teman atau
pacar yang menyebalkan, kelelahan oleh tuntutan kerja semua itu
menipiskan pertahanan diri kita pada godaan. Dengan menghabiskan waktu
sendirian Anda bisa melatih kembali motivasi diri dan membangun
pertahanan diri yang kuat.
3. Mengakhiri kecemasan
Jika Anda tak ingin sendirian untuk menghindari menghadapi pikiran atau
memori tertentu yang bisa saja terlintas, Sbarra mengatakan berarti
Anda memperpanjang umur perasaan menjengkelkan dalam diri. "Semakin
sering lari dari kecemasan, semakin Anda sulit untuk keluar dari masalah
tersebut."
"Penelitian menunjukkan bahwa hal terbaik untuk
mengatasi keadaan ini adalah untuk mengalami emosi, merasakan semua
perasaan tak enak tersebut kemudian melepaskannya, membiarkannya
berlalu" saran Sbarra.
4. Alasan bagus buat bermalasan
Sesekali tak ada yang salah dengan berkata kepada diri sendiri, "Saya
merasa benar-benar tidak ingin membersihkan rumah atau memasak, saat
ini."
Tapi bila Anda memang tipe yang rajin dan tak bisa diam,
lakukan saja kegiatan yang menyenangkan, seperti melukis, bermain alat
musik, berkaraoke di rumah atau merapikan koleksi cat kuku Anda.
5. Belajar mengendalikan keinginan mengudap
Saat sedang sendirian dan santai Anda bisa mengatur ulang tingkat
kelaparan diri. Misalnya saat Anda mengidamkan jenis makanan tertentu,
sebelum berlari membeli atau mengambilnya dari kulkas coba luangkan
waktu sejenak bertanya pada diri sendiri: apakah saya benar-benar lapar,
atau hanya berharap makanan akan mengantikan perasaan tidak nyaman Anda
seperti bosan, kesepian dan sebagainya yang tidak ingin Anda hadapi?
Berlatih duduk dengan perasaan Anda akan memberi tekad yang Anda
butuhkan untuk melawan keinginan mengunyah tanpa berpikir.
Tidak ada komentar